Alat Uji Kendaraan Mobil Listrik
Electric Vehicle Inspection: Adalah Alat Inspeksi/Pengujian kendaraan mobil listrik. Menurut persyaratan Rencana Pengembangan Kendaraan Energi Baru nasional di Indonesia, juga mempengaruhi penjualan kendaraan energi baru akan mewakili 20% dari total penjualan kendaraan pada tahun 2025. Untuk memastikan keselamatan di jalan raya, pengisian daya, dan pengemudi dengan kendaraan listrik, kendaraan listrik bekas harus diuji dan dievaluasi dengan metode yang efektif dan pragmatis.

Pada tahun 2020, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi menyelenggarakan dan merumuskan tiga standar nasional wajib di Tiongkok. Berdasarkan Keselamatan Pengoperasian, Kesehatan Baterai dan Keselamatan Pribadi kendaraan listrik, peraturan ini memberikan layanan purna jual untuk industri kendaraan listrik dengan menetapkan prosedur pengujian kendaraan Listrik: Melakukan penampilan kendaraan, keamanan Listrik dan uji Pengisian dan pengosongan, serta menganalisis data operasi keseluruhan kendaraan listrik.
Sesuai dengan Persyaratan Teknis Keselamatan GB-NEV Tiongkok terbaru, Solusi Inspeksi EV dirancang untuk menguji keselamatan kendaraan listrik. Selain kamera pemindaian sasis dan pemeriksaan visual, solusi teslane menggabungkan Penguji Terminal Pengisian Daya terkomputerisasi dan Dinamometer 4WD yang dirancang khusus untuk EV.
Inspection Process

Plan To Introduce
Pada tahun 2020, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi menyelenggarakan dan merumuskan tiga standar nasional wajib di Tiongkok.
EV Test Functions
Visual checking
- Charging Part & Socket;
- Instrumentation & Signal Indicators
- Power Battery
- Wiring Harness & High-voltage Components
Insulation & Equalization Test
- DC Charge Insulation
- AC Charge Insulation
- Potential Equalization Between Shell & E Platform
- Potential Equalization Between Shell
BMS Charging Test
- State of Charge
- Max. Temperature of Battery
- Max. Voltage of Secondary Cell
- Charging Simulation for State of Health
BMS Dis-charging Monitoring
- Real-time monitoring of the performance via EV-OBD
- Max.Temperature of Battery
- Min.Voltage of Secondary Cell
Berdasarkan keselamatan operasi, kesehatan baterai dan keselamatan kepribadian kendaraan listrik, peraturan ini menyediakan layanan purna jual untuk industri kendaraan listrik dengan menetapkan uji prosedur untuk Kendaraan listrik: Penampilan kendaraan konduksi, Keamanan listrik dan pengisi daya serta uji pelepasan dan menganalisis data operasi kendaraan listrik secara keseluruhan.
Alat Uji Keamanan Pengisian Daya Kendaraan Listrik, dirancang untuk kendaraan listrik dengan standar pengisian daya CCS-2 Eropa. Peralatan canggih ini menawarkan kemampuan pengujian dan pemantauan yang komprehensif, termasuk pemeriksaan isolasi tegangan tinggi, penilaian pemerataan potensial, dan analisis komunikasi BMS. Selain itu, alat ini berfungsi sebagai pengisi daya kendaraan listrik AC/DC, yang memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam satu perangkat.




Mengevaluasi status pengisian daya paket baterai, termasuk tegangan, suhu, SOC, perbedaan arus pengisian dan pengosongan, serta tegangan total paket baterai yang dikumpulkan.
Fitur dan Spesifikasi :
- Kategori pengujian EV: EV dan PHEV dengan 2WD & AWD;
- Fokus pada keselamatan kelistrikan dan pengujian Sistem Manajemen Baterai (BMS);
- Dinamometer Sasis & E-OBD tersedia berdasarkan permintaan;
- Port Pengisian Daya CCS, GB-AC/DC, ChaDeMo.
- SOH
- Value range: 0 - 100%
- Standard: ≥70%
- DC Charge Insulation
- Value range: 0 - 2000K Ω/V
- Standard: ≥100 Ω/V
- AC Charge Insulation
- Value range: 0.1-1000M Ω
- Standard: ≥ 1M O
- Potential Equal.btw.EVandP.E
- Value range: 0.01-20 Ω
- Standard: ≤ 0.1 Ω
- CCS-2 type DC charging capacity
- Value range: 0 - 40kW
- Operational Power: AC 380V+10%,50/60HZ+5%
- No-Load/Full Load Power Consumption: 0.2/30kW
- Operational Environment
- Temperature: 0-40 °C
- Humidity: 20-90 5RH
- Dimension (WLH): 600×600×1600mm
- Equipment Weight: 150Kg
Perbedaan EV AC Charging vs EV DC Charging
EV AC (Alternating Current) Charging dan EV DC (Direct Current) Charging adalah dua jenis pengisian daya yang berbeda untuk kendaraan listrik. Berikut adalah perbedaan utama antara keduanya:

Jenis Arus
- EV AC Charging: Menggunakan arus bolak-balik (Alternating Current) yang umum digunakan dalam rumah tangga. Arus ini perlu diubah menjadi arus searah (DC) oleh charger onboard kendaraan sebelum disimpan di baterai.
- EV DC Charging: Menggunakan arus searah (Direct Current) yang langsung disimpan di baterai kendaraan tanpa perlu diubah oleh charger onboard.
Kecepatan Pengisian
- EV AC Charging: Umumnya lebih lambat karena keterbatasan daya charger onboard kendaraan. Kecepatan pengisian biasanya sekitar 3-22 kW untuk Level 2 charging.
- EV DC Charging: Jauh lebih cepat karena daya yang lebih tinggi dan pengisian langsung ke baterai. Bisa mencapai 50 kW hingga lebih dari 350 kW.
Penggunaan & Waktu
- EV AC Charging: Cocok untuk pengisian di rumah atau tempat parkir dengan waktu parkir yang lama. Ideal untuk pengisian harian.
- EV DC Charging: Digunakan untuk pengisian cepat di sepanjang jalan tol atau area publik, sangat berguna untuk perjalanan jauh.
Biaya
- EV AC Charging: Umumnya lebih murah dalam hal biaya instalasi dan penggunaan karena menggunakan infrastruktur listrik yang ada.
- EV DC Charging: Biaya instalasi dan penggunaan lebih mahal karena memerlukan infrastruktur khusus dan daya yang lebih besar.
Pilihan antara EV AC Charging dan EV DC Charging tergantung pada kebutuhan dan situasi penggunaan kendaraan listrik.